Bagaimana Deja vu Bisa Terjadi?
Pernahkah anda datang ke suatu tempat untuk pertama
kalinya, dan merasa familiar dengan tempat tersebut? Dalam bahasa Perancis,
berulangnya sebuah kejadian seperti itu, disebut sebagai Deja Vu. Tapi, mengapa
Deja Vu bisa terjadi? Apakah kehidupan kita ini seperti halnya sinetron
yang ceritanya suka diulang-ulang lagi? Tapi yang jelas, banyak dari
kita mengalami hal ini, dan salah satunya, seperti yang ditanyakan
oleh Ryan David ini. Jadi langsung saja, mengapa Deja Vu bisa
terjadi?
Hingga saat ini, terdapat 40 teori, yang mencoba menjelaskan
mengapa Deja Vu bisa terjadi. Salah satu teori menjelaskan bahwa Deja Vu
ternyata berkaitan dengan epilepsi. Menurut teori ini, Deja Vu terjadi, karena
kejang yang terjadi pada bagian lobus temporal otak manusia, seperti yang
terjadi ketika orang sedang mengalami epilepsi, yang kemudian mengakibatkan
hilangnya konsentrasi secara penuh, dan akhirnya membuat orang mengalami
dejavu.
Kemudian teori lain yang menjelaskan Deja Vu, adalah teori
Familiarity Based Recognition. Intinya, teori ini menjelaskan bahwa Deja
Vu, terjadi karena kita tidak mengenali obyek yang kita temui,
secara penuh. Contohnya suatu hari kita ada di suatu tempat,
dan melilhat seseorang mengenakan baju yang menarik perhatian kita. Kemudian
besoknya kita pergi tempat lain, dan ternyata kita melihat
seseorang mengenakan baju yang sama. Kemudian tiba-tiba muncul rasa
familiar kita, dengan tempat tersebut, kita merasakan seperti sudah
pernah pergi ke tempat tersebut, padahal kita baru pertama kali
ke sana.
Menurut penelitian, ternyata Deja Vu sering dialami
oleh orang yang sering jalan-jalan, sering nonton film, dan sering
bermimpi. Itu terjadi karena mereka banyak mengingat obyek-obyek dalam
pengalaman mereka, sehingga umumnya ketika mereka menemui situasi baru,
obyek-obyek tersebut membuat mereka akhirnya dejavu.
Komentar
Posting Komentar